A. Kelebihannya Komunikasi Data dalam kehidupan sehari-hari yaitu antara lain dapat
dipergunakan untuk membantu pekerjaan manusia seperti:
1) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bidang Kesehatan
Misalnya saja sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien serta digunakannya pula robot untuk membantu proses operasi pembedahan dan juga penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.
2) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan
Misalnya saja suatu perusahaan menggunakan penerapan Enterprice Resource Planning (ERP) yang merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan dalam menjaga sistem manajemen di perusahaannya.
3) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Perbankan dan Bisnis
Misalnya saja dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi digunakan untuk transaksi perbankan baik lewat internet atau yang lebih dikenal dengan Internet Banking maupun untuk melakuakan kegiatan lainnya seperti transfer uang, pengecekan saldo, pemindah bukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening Misalnya saja dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik dengan menggunakan jaringan komunikasi internet atau dikenal sebagai E-Commerce.
4) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari wacana Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
B. Kekurangan komonikasi data dalam kehidupan sehari-hari yaitu antara lain dapat dipergunakan untuk membantu pekerjaan manusia seperti:
1. Terjadinya kelemahan kekuatan sinyal karena gangguan cuaca maupun jarak yang jauh melalui medium transmisi.
2. Terjadinya delay distorsi karena kecepatan sinyal yang melalui medium berbeda-beda sehingga tiba pada penerima dengan waktu yang berbeda pula. Hal ini merupakan hal yang kritis bagi data digital yang dibentuk dari sinyal-sinyal dengan frekuensi-frekuensi yang berbeda -beda sehingga menyebabkan terjadinya intersymbol interference
3. Terjadinya noise yang merupakan tambahan sinyal yang tidak diinginkan yang masuk diantara transmisi dan penerima.
Pandangan terhadap sistem komunikasi data
dalam komunikasi data contoh seperti dalam dunia pendidikan dalam hal ini dalam pembelajaran menggunakan internet karna dengan internet itu semua bisa dicari untuk bahan pembelajaran atau dengan cara mengajar seperti e-learning yaitu belajar jarak jauh atau tanpa tatap muka. Dalam hal ini itu sangat efektif hanya tinggal mengakses menggunakan internet tapi jika sedang troble seperti server down atau koneksi bermasalah itu yg jadi kekurangan dalam komunikasi data hal ini juga sangat mempengaruhi dalam pembelajaran.
Selasa, 22 November 2016
Minggu, 13 November 2016
DATA SEKUNDER
Data Sekunder
Data sekunder adalah suatu informasi yang di gunakan
untuk membuat suatu kepentingan pada saat kita gunakan beberapa
macam suatu tujuan yang di buat. Sedangkan, data primer merupakan informasi
yang dikumpulkan, terutama untuk tujuan yang sedang dilakukan oleh seorang
investigasi yang sedang dilakukan.
A. Keuntungan
:
Data
sekunder terdapat 4 bagian yaitu :
1. lebih hemat waktu dan hemat biaya bagi
periset. Jika informasi yang diperlukan tersedia sebagai data sekunder, maka
periset hanya perlu pergi keperpustakaan atau menjelajah internet, menentukan
sumber yang sesuai, serta mengambil dan mencatat informasi yang diinginkan. Hal
ini memakan waktu tidak lebih dari beberapa hari dan lebih murah. Dengan data
sekunder, beban yang dikeluarkan selama proses pengumpulan data telah dibayar
oleh penyusun awal informasi. Meskipun masih diperlukan biaya untuk menggunakan
data itu (tidak seperti data statistic yang dikompilasi oleh pemerintah atau
asosiasi perdagangan, data komersial tidaklah gratis), namun biayanya tetap jauh
lebih rendah dibandingkan jika perusahaan mengumpulkan sendiri informasinya.
2. Meskipun data sekunder jarang dapat melengkapi
persyaratan data sebuah proyek riset, paling tidak dapat:
(a). Membantu dalam
merumuskan permasalahan, dan
(b). Menjadi sumber data
perbandingan sehingga data primer dapat dievaluasi dan diinterpretasikan lebih
mendalam.
3. Daya cakupnya yang dapat berskala
nasional dan internasional.
4. Data dapat diperoleh diluar kemampuan periset
(misalnya data BPS).
B. Kerugian :
Kerugian
terpadat kiga kerugian data sekunder, yaitu :
1. Data
sekunder sangat jarang mendapatkan memenuhi tujuan proyek penelitian tersebut.
Disebabkan karena faktor unit pengukuranya tidak sesuai yang digunakan. Dan
juga peredaran publiasinya tidak sesuai dengan kebutuhan.
2. Data
yang kita kumpulkan tujuannya adalah untuk membuat suatu penelitian yang sedang
kita lakukan agar suapaya bisa lebih mudah dalam penelitiannya.
3. Dalam
mengambil suatu keputusannya, pemasaran biasanya harus memerlukan informasi
yang terakhir. Padahal dalam hal ini sumber data sekundernya memerlukan waktu
yang sangat cukup lama dalam suatu proses antara pengumpulan data penerbitannya
tersebut.
C. Kegunaan data sekunder
Data sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai
berikut:
1. Langkah awal
merencanakan penelitian
2. Membantu
merumuskan masalah
3. Menghindari
plagiat
4. Pemahaman Masalah : Data sekunder dapat
digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang akan kita
teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan penelitian dalam suatu
perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau data administratif
lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang
muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah
penelitian.
5. Penjelasan Masalah : Data
sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi lebih
operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang
tersedia, kita dapat mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang
mengelilinginya. Hal ini akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami
persoalan yang akan diteliti, khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik
mengenai pengalaman-pengalaman yang mirip dengan persoalan yang akan diteliti
6. Formulasi
Alternative-Alternative Penyelesaian Masalah yang Layak, sebelum kita mengambil
suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa alternative lain. Data
sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain yang
mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin
banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi
jauh lebih mudah.
7. Solusi Masalah :
Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan
mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi
permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan
mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.
D.Karakter data sekunder
Kriteria Dalam Mengevaluasi Data SekunderKetepatan
memilih data sekunder dapat dievaluasi dengan kriteria sebagai berikut:
1. Waktu Keberlakuan: Apakah data mempunyai
keberlakuan waktu? Apakah data dapat kita peroleh pada saat
diutuhkan. Jika saat dibutuhkan data tidak tersedia atau sudah kedaluwarsa,maka
sebaiknya jangan digunakan lagi untuk penelitian kita.
2. Kesesuaian: Apakah data sesuai dengan kebutuhan
kita? Kesesuaian berhubungan dengankemampuan data untuk digunakan menjawab
masalah yang sedang diteliti.
3. Ketepatan: Apakah kita dapat mengetahui
sumber-sumber kesalahan yang dapatmempengaruhi ketepatan data, misalnya apakah
sumber data dapat dipercaya? Bagaimanadata tersebut dikumpulkan atau
metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan datatersebut?
4. Biaya: Berapa besar biaya untuk mendapatkan data
sekunder tersebut? Jika biaya jauh lebihdari manfaatnya, sebaiknya kita tidak
perlu menggunaknnya
http://shantycr7.blogspot.co.id/2013/06/menggunakan-dan-menilai-data-sekunder.html
https://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/
Rabu, 26 Oktober 2016
Penerapan Kecerdasan Buatan Pada Bidang Bisnis
Definisi kecerdasan pada bisnis
Kecerdasan Tiruan(AI-Artificial Intelligence) adalah suatu bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan pada berbagai disiplin ilmu
pengetahuan seperti komputer, biologi, psikologi, linguistik (ilmu
bahasa), matematika, dan rancang-bangun.
- Tujuan AI
- Mengembangkan komputer yang dapat berpikir, seperti halnya bisa melihat, mendengar, berjalan, berbicara, dan merasakan.
- Pendorong utama dalam pengembangan AI adalah keyakinan bahwa komputer dapat berfungsi sejalan atau seperti kecerdasan manusia, seperti berfikir, belajar,dan memecahkan masalah.
- AlanTuring pada tahun 1950 mengadakan suatu percobaan untuk menemukan suatu konsep apakah mungkin suatu mesin bisa berpikir. Menurut hasil percobaan Turing, suatu komputer bisa mempertunjukkan kecerdasan jika dilakukan suatu wawancara dengan manusia, pembicaraan antara manusia yang tak terlihat dan suatu komputer yang tak terlihat, tidak bisa menjelaskan apa-apa. Para kritikus percaya bahwa tidak ada satu pun komputer yang sungguh-sungguh bisa lolos dari percobaan Turing. Mereka mengatakan bahwa pengembangan kecerdasan untuk mencoba mengalihkan kemampuan seperti manusia kedalam komputer adalah tidak mungkin. Tetapi kemajuan berjalan terus, dan hanya waktu akan mejelaskan kepada kita kapan tujuan Kecerdasan Tiruan (AI) yang ambisius ini akan tercapai.
Ciri Ciri Perilaku Artifisial
- Berpikir dan bernalar
- Menggunakan Penalaran untuk menyelesaikan masalah
- Belajar dan paham dari pengalaman
- Memperoleh dan menerapkan pengetahuan
- Menampilkan kreatifitas dan imajinasi
- Mengatasi situasi yang rumit dan membingungkan Menanggapi situasi baru dengan cepat dan berhasil
Domain Kecerdaasan AI
Aplikasi AI dalam Dunia Bisnis
Model Sistem Komputasi yang dibuat mirip dgn jaringan saraf/otak yang
saling berhubungan, yg disebut neurons. Pengolah yang saling behubungan
di dalam suatu jaringan neural beroperasi secara paralel dan saling
berhubungan dengan dinamis. Ini memungkinkan jaringan belajar untuk
mengenali pola dan hubungan di dalam memproses data itu.
Contoh: suatu jaringan neural dapat digunakan untuk
mempelajari karakteristik kredit yang diberikan apakah pinjaman akan
berakibat baik atau jelek.
Metoda penalaran yg mirip dgn penalaran manusia. Hal ini memungkinkan
suatu sistem tersamar untuk memproses data yang tidak sempurna dan
dengan cepat menyediakan pendekatan, dan dihasilkan solusi yang bisa
diterima. Sistem yang tersamar menggunakan mikrochip pengontrol proses
yang banyak dipakai oleh peralatan yang dibuat oleh pabrikan Jepang
3. Algoritma Genetis
Menggunakan teori random dari Darwinian dan rumusan mathematis lainnya,
berfungsi menirukan suatu proses evolusiner yang terus sehingga
menghasilkan solusi yang lebih baik bagi penyelesaian suatu masalah.
Hal bermanfaat pada situasi di mana ada beribu-ribu solusi yang mungkin
dan harus dievaluasi untuk menghasilkan suatu solusi yang optimal.
4. Realitas Semu
Realitas Semu Adalah suatu kenyataan berdasarkan simulasi komputer yang
menggunakan pendekatan seperti melakukan perkerjaan sebenarnya untuk
menciptakan suatu dunia maya yang dapat digunakan untuk mencari
pengalaman melalui suatu tinjauan, pendengaran, dan sentuhan.
Aplikasi terkini dari realitas semu meliputi disain dengan bantuan
komputer, diagnostik medis, simulasi penerbangan, dan permainan video
3-D.
5. Agen Cerdas
Agen Cerdas dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori :
1.Agen Interface Pemakai.
Tutor penghubung. Mengamati kegiatan operasi komputer, mengoreksi
kekeliruan dari pemakai, dan menyediakan isyarat serta nasihat
dalam penggunaan perangkat lunak secara efisien. Agen Presentasi.
Menyajikan Informasi dalam berbagai bentuk pelaporan dan format
presentasi serta penggunaan media berdasarkan pada pilihan pemakai.
Agen Navigasi Jaringan. Menetapkan alur informasi dan cara menyajikan informasi yang lebih disukai oleh pemakai.
Agen Permainan Peran. Menjalankan game atau permainan What-if, untuk
membantu para pemakai memahami informasi dan memperbaiki cara
pembuatan keputusan.
2.Agen dalam Manajemen Informasi.
- Agen Pencarian. Membantu para pemakai dalam menemukan file dan
database, mencari informasi yang diinginkan, dan menyarankan dan
menemukan jenis informasi baru tentang produk, media, dan sumber daya.
- Perantara Informasi. Menyediakan jasa untuk menemukan
dan mengembangkan sumber daya informasi yang cocok untuk dunia bisnis
atau kebutuhan yang bersifat pribadi dari seorang pemakai.
- Menyaring Informasi. Menemukan, Menerima, menyaring, Membuang,
menyimpan, menyampaikan dan memberitahu para pemakai tentang produk
yang diinginkan, termasuk e-mail, voice-mail, dan media informasi lain.
6. Sistem Pakar
Sistem Pakar adalah suatu sistem informasi berbasiskan
pengetahuan atau knowledge-based yang menggunakan pengetahuannya tentang
suatu area aplikasi yang kompleks dan spesifik serta bertindak sebagai
suatu konsultan ahli bagi pemakai akhir
Komponen suatu SP meliputi:
- Basis Pengetahuan . Suatu basis pengetahuan berisi pengetahuan yang diperlukan untuk mengimplemantsikan suatu tugas.
Ada dua type pengetahuan:
1. Pengetahuan berdasar fakta. Fakta,atau informasi deskriptif, tentang suatu subyek yang spesifik.
2. Heuristik (peraturan utama). Hukum ibu jari (Thumb) dalam menerapkan
fakta dan/atau membuat kesimpulan, pada umumnya dinyatakan seperti
aturan.
- Mesin Kesimpulan. Suatu mesin kesimpulan menyiapkan Sistem Pakar
dengan kemampuan untuk memberi alasan atau argumentasi. Mesin Kesimpulan
memproses pengetahuan yang berhubungan dengan suatu masalah spesifik.
Kemudian membuat hubungan dan kesimpulan serta menghasilkan berbagai
macam tindakan yang direkomendasikan.
- Penghubung Pemakai . Sarana bagi para pemakai untuk melakukan interaksi satu sama lain.
- Dalam menciptakan suatu Sistem Pakar seorang Insinyur Pengetahuan
memperoleh pengetahuan tentang suatu tugas dari seorang tenaga ahli
dengan menggunakan knowledge acquisition tools (peralatan pencari
pengetahuan).
Manfaat Sistem Pakar
Sistem pakar menangkap keahlian seorang atau sekelompok pakar dalam
sistem informasi berbasis komputer. Jadi, sistem ini dapat melakukan
keahlian manusia dalam banyak situasi masalah. Ini karena sistem pakar
lebih cepat dan lebih konsisten, dapat memiliki pengetahuan dari
beberapa pakar, dan tidak dapat lelah atau terganggu oleh pekerjaan yang
terlalu banyak atau stres. Sistem pakar juga membantu memelihara dan
memproduksi kembali pengetahuan para pakar.
Aplikasi Sistem Pakar
Sistem Pakar dapat digunakan untuk melakukan berbagai tugas bisnis AI:
- Manajemen Keputusan. Sistem yg menilai situasi atau mempertimbangkan
alternatif dan membuat rekomendasi berdasarkan pada ukuran-ukuran yang
tersedia sepanjang proses penemuan atau pencarian.
Contoh analisa portofolio pinjaman, evaluasi karyawan, jasa pertanggungan asuransi , perkiraan demografis.
- Diagnosa dan Penyelesaian masalah (Diagnostic/Troubleshooting). Adalah
penggunaan sistem dalam menyimpulkan/menduga suatu penyebab berdasarkan
riwayat dan gejala yang dilaporkan.
Contoh kalibrasi peralatan, kegiatan bantuan(help desk), perangkat lunak untuk debugging, hasil diagnosa medis.
- Maintenance/Scheduling. Sistem ini menentukan prioritas dan pembatasan jadwal atau waktu kiritis sumber daya.
Contoh skeduling pemeliharaan, skeduling produksi, skeduling pendidikan , manajemen proyek.
sumber refrensi :
http://anggasisteminformasimanajemen.blogspot.com/2010/06/pendukung-keputusan-dalam-bisnis.html
http://www.4shared.com/file/yun1WcoD/07_teknologi_artificial__intel.html
http://ratriptyas.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/25872/9_SISTEM-PENGAMBILAN-KEPUTUSAN
sumber refrensi :
http://anggasisteminformasimanajemen.blogspot.com/2010/06/pendukung-keputusan-dalam-bisnis.html
http://www.4shared.com/file/yun1WcoD/07_teknologi_artificial__intel.html
http://ratriptyas.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/25872/9_SISTEM-PENGAMBILAN-KEPUTUSAN
http://meikimu.blogspot.co.id/2012/12/teknologi-kecerdasan-artifisial-dalam.html
Rabu, 05 Oktober 2016
Tugas Pertama (Pengantar Teknologi Sistem Cerdas)
Definisi tentang teknologi sistem cerdas
=>
Sistem Cerdas adalah mesin yang mampu menirukan kemampuan manusia dalam proses pembuatan keputusan. Sistem cerdas mempelajari cara bertindak sehingga mampu mencapai tujuannya Konsep dasar dalam Sistem Cerdas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Artificial Neural Network merupakan konsep bagaimana otak manusia bekerja,dimana otak manusia terdiri atas sel saraf yang network. Network atau jaringan ini dirumuskan menjadi sebuah persamaan matematis sehingga dapat diaplikasikanpada prosesor.
2. Artificial Intelligence atau KecSerdasan Buatan merupakan kelanjutan dari Artificial Neural Network, yaitu konsep bagaimana manusia berpikir. komputer diharapkan dapat berlaku dan mengambil keputusan seperti manusia, serta mampu mempelajari permasalahan yang ada.
3. Fuzzy Logic atau Logika Samar, merupakan perasaan yang ditanamkan pada komputer, yakni dengan cara mengambil keputusan 'diantara 1 dan 0'. Sehinggakomputer dapat memiliki toleransi, unsur rasa atau 'kira-kira', dan kesensitifan dariinput yang diberikan.
=>
Sistem Cerdas adalah mesin yang mampu menirukan kemampuan manusia dalam proses pembuatan keputusan. Sistem cerdas mempelajari cara bertindak sehingga mampu mencapai tujuannya Konsep dasar dalam Sistem Cerdas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Artificial Neural Network merupakan konsep bagaimana otak manusia bekerja,dimana otak manusia terdiri atas sel saraf yang network. Network atau jaringan ini dirumuskan menjadi sebuah persamaan matematis sehingga dapat diaplikasikanpada prosesor.
2. Artificial Intelligence atau KecSerdasan Buatan merupakan kelanjutan dari Artificial Neural Network, yaitu konsep bagaimana manusia berpikir. komputer diharapkan dapat berlaku dan mengambil keputusan seperti manusia, serta mampu mempelajari permasalahan yang ada.
3. Fuzzy Logic atau Logika Samar, merupakan perasaan yang ditanamkan pada komputer, yakni dengan cara mengambil keputusan 'diantara 1 dan 0'. Sehinggakomputer dapat memiliki toleransi, unsur rasa atau 'kira-kira', dan kesensitifan dariinput yang diberikan.
Sejarah pengantar teknologi sistem cerdas di indonesia
=>
Perkembangan alat dan teknologi kehidupan manusia pada
masa lalu, yaitu pada masa hidup berburu dan mengumpulkan dapat dikatakan masih
sangat sederhana, hampir semua alat yang dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan
hidup masih sangat sederhana. Alat yang dibuat sekadar dapat membantu pekerjaan
mereka. Alat-alat bantu dibuat dari batu dan tulang. Tujuan pembuatan alat
untuk mempermudah memperoleh bahan makanan yang menjadi kebutuhan pokok.
Pada masa bercocok tanam, kebudayaan mereka berkembang pesat, hidup sudah menetap (sedenter) dan sudah menghasilkan makanan (food producing). Peningkatan teknologi ditandai dengan adanya peningkatan alat-alat dari batu kasar menuju batu halus, kemudian menggunakan alat-alat dari logam. Alat-alat sebelum dihaluskan, contohnya, kapak perimbas (bagian tajamnya berbentuk cembung), kapak penetak (ketajamannya berbentuk liku-liku), pahat genggam (ketajamannya berbentuk terjal), dan kapak genggam yang bagian tajamnya berbentuk meruncing. Teknologi kemudian meningkat, alatnya sudah dihaluskan seperti kapak persegi dan kapak lonjong. Dengan alat itu, ternyata mereka sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup yang lebih luas dari masa sebelumnya, yaitu bersawah, membuat rumah, bermasyarakat, dan membuat perahu bercadik.
Teknologi kapak batu pun ditinggalkan, kemudian muncul yang lebih maju, yaitu kepandaian menggunakan alat-alat dari logam sebagai bahan membuat alat yang memerlukan teknik, seperti cara bivalve dan a cire perdue. Semua kapak logam dibuat mirip dengan kapak batu. Dalam perkembangan selanjutnya, kapak logam kemudian mempunyai bentuk lain yang dinamakan kapak sepatu atau kapak corong, yaitu sebagai alat untuk membantu kehidupan mereka. Namun, ada jenis alat logam yang tidak digunakan untuk alat bekerja, misalnya, candrasa dipakai untuk alat upacara, begitu juga nekara dan moko. Dengan teknologi yang semakin maju inilah masyarakat semakin mampu membuat hasil budaya yang jauh lebih berharga untuk menciptakan alat yang lebih sempurna seperti di zaman megalit itu.
Pada masa bercocok tanam, kebudayaan mereka berkembang pesat, hidup sudah menetap (sedenter) dan sudah menghasilkan makanan (food producing). Peningkatan teknologi ditandai dengan adanya peningkatan alat-alat dari batu kasar menuju batu halus, kemudian menggunakan alat-alat dari logam. Alat-alat sebelum dihaluskan, contohnya, kapak perimbas (bagian tajamnya berbentuk cembung), kapak penetak (ketajamannya berbentuk liku-liku), pahat genggam (ketajamannya berbentuk terjal), dan kapak genggam yang bagian tajamnya berbentuk meruncing. Teknologi kemudian meningkat, alatnya sudah dihaluskan seperti kapak persegi dan kapak lonjong. Dengan alat itu, ternyata mereka sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup yang lebih luas dari masa sebelumnya, yaitu bersawah, membuat rumah, bermasyarakat, dan membuat perahu bercadik.
Teknologi kapak batu pun ditinggalkan, kemudian muncul yang lebih maju, yaitu kepandaian menggunakan alat-alat dari logam sebagai bahan membuat alat yang memerlukan teknik, seperti cara bivalve dan a cire perdue. Semua kapak logam dibuat mirip dengan kapak batu. Dalam perkembangan selanjutnya, kapak logam kemudian mempunyai bentuk lain yang dinamakan kapak sepatu atau kapak corong, yaitu sebagai alat untuk membantu kehidupan mereka. Namun, ada jenis alat logam yang tidak digunakan untuk alat bekerja, misalnya, candrasa dipakai untuk alat upacara, begitu juga nekara dan moko. Dengan teknologi yang semakin maju inilah masyarakat semakin mampu membuat hasil budaya yang jauh lebih berharga untuk menciptakan alat yang lebih sempurna seperti di zaman megalit itu.
contoh penerapan teknologi sistem cerdas
=>
Sistem Pengendalian Physical Access
Bagi pengguna, suatu sistem pengendalian akses terdiri dari tiga alemen yaitu :
1) sebuah kartu atau tanda (identitas yang valid) yang ditunjukkan pada mesin pembaca di pintu.
2) sebuah mesin pembaca di pintu masuk, yang akan menunjukkan bahwa kartu tersebut valid dan pemegangnya berwenang memasuki areal tersebut.
3) sebuah pintu atau gerbang yang secara otomatis akan terbuka ketika akses tersebut diijinkan (valid)
Dibalik semua itu terdapat suatu jaringan yang kompleks yang terdiri dari data, komputer-komputer, dan software yang mendukung proses pengamanan. Pada bagian berikut akan diuraikan proses dan kompenen dari sistem pengamanan terhadap akses secara fisik berbasis snart card. Dalam bagian ini akan di ulas bagaimana contact dan contactless card technology digunakan dalam mengontrol akses pada suatu asset atau ruangan atau jaringan tertentu.
Bagi pengguna, suatu sistem pengendalian akses terdiri dari tiga alemen yaitu :
1) sebuah kartu atau tanda (identitas yang valid) yang ditunjukkan pada mesin pembaca di pintu.
2) sebuah mesin pembaca di pintu masuk, yang akan menunjukkan bahwa kartu tersebut valid dan pemegangnya berwenang memasuki areal tersebut.
3) sebuah pintu atau gerbang yang secara otomatis akan terbuka ketika akses tersebut diijinkan (valid)
Dibalik semua itu terdapat suatu jaringan yang kompleks yang terdiri dari data, komputer-komputer, dan software yang mendukung proses pengamanan. Pada bagian berikut akan diuraikan proses dan kompenen dari sistem pengamanan terhadap akses secara fisik berbasis snart card. Dalam bagian ini akan di ulas bagaimana contact dan contactless card technology digunakan dalam mengontrol akses pada suatu asset atau ruangan atau jaringan tertentu.
Minggu, 29 Mei 2016
Kamis, 14 April 2016
Kamis, 10 Maret 2016
Rabu, 20 Januari 2016
KEPEMIMPINAN (Teori Organisasi Umum)
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan
itu termasuk kedalam suatu kerja sama didasarkan kepada kemampuan orang
tersebut, dan kepemimpinan itu juga di ratikan oleh para pendapat ilmuwan
diantaranya :
Menurut
Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan
atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada
kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut
Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang
didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain
untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki
keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono
(2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh
satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang
membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance
induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau
pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk
kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan
tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus
dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi
atau kelompok.
Tipe- Tipe Kepemimpinan
Ada enam
tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas.
1) Tipe
pemimpin Otokratis
Yaitu
seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang:
•
Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
•
Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
•
Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata
• Tidak
mau menerima kritik, saran, dan pendapat
•
Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya
• Dalam
tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur
paksaan dan punitif (bersifat menghukum)
2) Tipe
Militeristis
Yaitu
seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang
memiliki sifat- sifat:
• Sering
mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya
• Senang
bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
• Senang
kepada formalitas yang berlebih- lebihan
•
Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
• Sukar
menerima kritikkan dari bawahan
•
Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan
3) Tipe
Paternalistis
Yaitu
seorang pemimpin yang:
•
Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
•
Bersikap terlalu melindungi
• Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan inisiatif
• Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan
fantasinya.
• Sering
bersikap maha tahu
4) Tipe
Kharismatis
Hingga
kini para pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab mengapa seorang pemimpin
memiliki kharisma, yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai
daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang
jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab
seorang menjadi pemimpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin
yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers).
5) Tipe
Laissez Faire
Yaitu
seorang yang bersifat:
• Dalam
memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam arti bahwa
para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan hati
nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap
tercapai.
•
Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota
organisasi terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang
menjadi tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus
dilaksanakan oleh masing- masing anggota.
•
Seorang pemimpin yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan
organisasional.
•
Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan
dengan sendirinya
6) Tipe
Demokratis
Yaitu
tipe yang bersifat:
• Dalam
proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia
adalah makhluk termulia di dunia
• Selalu
berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan
kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya
• Senang
menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya
• Selalu
berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.
• Selalu
berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan
•
Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin
• Para
bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran
sertanya dalam proses pengambilan keputusan.
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori
Sifat
Teori
ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin
ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin
itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang
berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi
yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau
ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut
Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
–
pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas,
pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;
– sifat
inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi,
keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi
pendengar yang baik, kapasitas integratif;
–
kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas,
membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan
berkomunikasi secara efektif.
Walaupun
teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat
deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan
efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun
apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya
mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat
diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
2. Teori Perilaku
Dasar
pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu
ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.
Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
a. konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku
seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung,
membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta
memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan
perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
b. berorientasi kepada bawahan dan produksi
perilaku
pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan
atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan
serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan
perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan
penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan
penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.
Pada
sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya
ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan
model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua
dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan
kerja.
Kecenderungan
perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi
dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)
3. Teori Situasional
Keberhasilan
seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan
dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan
dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu
dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan
tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
* Jenis
pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk
dan sifat teknologi yang digunakan;
*
Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma
yang dianut kelompok;
*
Rentang kendali;
*
Ancaman dari luar organisasi;
*
Tingkat stress;
* Iklim
yang terdapat dalam organisasi.
Efektivitas
kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang
dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu
memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud
adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena
tuntutan situasi tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut berkembanglah model-model
kepemimpinan berikut:
a. Model kontinuum Otokratik-Demokratik
Gaya dan
perilaku kepemimpinan tertentu selain
berhubungan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, juga berkaitan dengan
fungsi kepemimpinan tertentu yang harus diselenggarakan. Contoh: dalam hal
pengambilan keputusan, pemimpin bergaya otokratik akan mengambil keputusan
sendiri, ciri kepemimpinan yang menonjol
ketegasan disertai perilaku yang berorientasi pada penyelesaian tugas.Sedangkan
pemimpin bergaya demokratik akan mengajak bawahannya untuk berpartisipasi. Ciri
kepemimpinan yang menonjol di sini adalah menjadi pendengar yang baik
disertai perilaku memberikan perhatian
pada kepentingan dan kebutuhan bawahan.
b. Model ” Interaksi Atasan-Bawahan” :
Menurut
model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada interaksi yang
terjadi antara pemimpin dan bawahannya dan sejauhmana interaksi tersebut
mempengaruhi perilaku pemimpin yang bersangkutan.
Seorang akan menjadi pemimpin yang efektif, apabila:
* Hubungan
atasan dan bawahan dikategorikan baik;
* Tugas
yang harus dikerjakan bawahan disusun pada tingkat struktur yang tinggi;
* Posisi
kewenangan pemimpin tergolong kuat.
c. Model Situasional
Model
ini menekankan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada
pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi tertentu dan
tingkat kematangan jiwa bawahan. Dimensi kepemimpinan yang digunakan dalam
model ini adalah perilaku pemimpin yang berkaitan dengan tugas kepemimpinannya
dan hubungan atasan-bawahan. Berdasarkan dimensi tersebut, gaya kepemimpinan
yang dapat digunakan adalah
*
Memberitahukan;
*
Menjual;
*
Mengajak bawahan berperan serta;
*
Melakukan pendelegasian.
d. Model ” Jalan- Tujuan “
Seorang
pemimpin yang efektif menurut model ini adalah pemimpin yang mampu menunjukkan
jalan yang dapat ditempuh bawahan. Salah satu mekanisme untuk mewujudkan hal
tersebut yaitu kejelasan tugas yang harus dilakukan bawahan dan perhatian
pemimpin kepada kepentingan dan kebutuhan bawahannya. Perilaku pemimpin
berkaitan dengan hal tersebut harus
merupakan faktor motivasional bagi bawahannya.
e. Model “Pimpinan-Peran serta Bawahan” :
Perhatian
utama model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan dengan proses pengambilan
keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan struktur tugas yang harus
diselesaikan oleh bawahannya.
Salah
satu syarat penting untuk paradigma tersebut adalah adanya serangkaian
ketentuan yang harus ditaati oleh bawahan dalam menentukan bentuk dan tingkat
peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan. Bentuk dan tingkat peran serta
bawahan tersebut “didiktekan” oleh situasi yang dihadapi dan masalah yang ingin
dipecahkan melalui proses pengambilan keputusan.
SUMBER :
Langganan:
Postingan (Atom)