Selasa, 22 November 2016

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Cerdas dalam Komunikasi Data

A. Kelebihannya Komunikasi Data dalam kehidupan sehari-hari yaitu antara lain dapat
dipergunakan untuk membantu pekerjaan manusia seperti:

1) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bidang Kesehatan
Misalnya saja sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien serta digunakannya pula robot untuk membantu proses operasi pembedahan dan juga penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.

2) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan
Misalnya saja suatu perusahaan menggunakan penerapan Enterprice Resource Planning (ERP) yang merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan dalam menjaga sistem manajemen di perusahaannya.

3) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Perbankan dan Bisnis
Misalnya saja dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi digunakan untuk transaksi perbankan baik lewat internet atau yang lebih dikenal dengan Internet Banking maupun untuk melakuakan kegiatan lainnya seperti transfer uang, pengecekan saldo, pemindah bukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening Misalnya saja dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik dengan menggunakan jaringan komunikasi internet atau dikenal sebagai E-Commerce.

4) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari wacana Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.


B. Kekurangan komonikasi data dalam kehidupan sehari-hari yaitu antara lain dapat dipergunakan untuk membantu pekerjaan manusia seperti:

1. Terjadinya kelemahan kekuatan sinyal karena gangguan cuaca maupun jarak yang jauh melalui medium transmisi.
2. Terjadinya delay distorsi karena kecepatan sinyal yang melalui medium berbeda-beda sehingga tiba pada penerima dengan waktu yang berbeda pula. Hal ini merupakan hal yang kritis bagi data digital yang dibentuk dari sinyal-sinyal dengan frekuensi-frekuensi yang berbeda -beda sehingga menyebabkan terjadinya intersymbol interference
3. Terjadinya noise yang merupakan tambahan sinyal yang tidak diinginkan yang masuk diantara transmisi dan penerima.

Pandangan terhadap sistem komunikasi data
dalam komunikasi data contoh seperti dalam dunia pendidikan dalam hal ini dalam pembelajaran menggunakan internet karna dengan internet itu semua bisa dicari untuk bahan pembelajaran atau dengan cara mengajar seperti e-learning yaitu belajar jarak jauh atau tanpa tatap muka. Dalam hal ini itu sangat efektif hanya tinggal mengakses menggunakan internet tapi jika sedang troble seperti server down atau koneksi bermasalah itu yg jadi kekurangan dalam komunikasi data hal ini juga sangat mempengaruhi dalam pembelajaran.

Minggu, 13 November 2016

DATA SEKUNDER

Data Sekunder

Data sekunder adalah suatu informasi yang di gunakan untuk membuat suatu kepentingan pada saat kita gunakan  beberapa macam suatu tujuan yang di buat. Sedangkan, data primer merupakan informasi yang dikumpulkan, terutama untuk tujuan yang sedang dilakukan oleh seorang investigasi yang sedang dilakukan.

A.  Keuntungan :
            Data sekunder terdapat 4 bagian yaitu :
1. lebih hemat waktu dan hemat biaya bagi periset. Jika informasi yang diperlukan tersedia sebagai data sekunder, maka periset hanya perlu pergi keperpustakaan atau menjelajah internet, menentukan sumber yang sesuai, serta mengambil dan mencatat informasi yang diinginkan. Hal ini memakan waktu tidak lebih dari beberapa hari dan lebih murah. Dengan data sekunder, beban yang dikeluarkan selama proses pengumpulan data telah dibayar oleh penyusun awal informasi. Meskipun masih diperlukan biaya untuk menggunakan data itu (tidak seperti data statistic yang dikompilasi oleh pemerintah atau asosiasi perdagangan, data komersial tidaklah gratis), namun biayanya tetap jauh lebih rendah dibandingkan jika perusahaan mengumpulkan sendiri informasinya.
2. Meskipun data sekunder jarang dapat melengkapi persyaratan data sebuah proyek riset, paling tidak dapat:
(a). Membantu dalam merumuskan permasalahan, dan
(b). Menjadi sumber data perbandingan sehingga data primer dapat dievaluasi dan diinterpretasikan lebih mendalam.
3.  Daya cakupnya yang dapat berskala nasional dan internasional.
4. Data dapat diperoleh diluar kemampuan periset (misalnya data BPS).
B.  Kerugian :
            Kerugian terpadat kiga kerugian data sekunder, yaitu :
1.              Data sekunder sangat jarang mendapatkan memenuhi tujuan proyek penelitian tersebut. Disebabkan karena faktor unit pengukuranya tidak sesuai yang digunakan. Dan juga peredaran publiasinya tidak sesuai dengan kebutuhan.
2.             Data yang kita kumpulkan tujuannya adalah untuk membuat suatu penelitian yang sedang kita lakukan agar suapaya bisa lebih mudah dalam penelitiannya.
3.             Dalam mengambil suatu keputusannya, pemasaran biasanya harus memerlukan informasi yang terakhir. Padahal dalam hal ini sumber data sekundernya memerlukan waktu yang sangat cukup lama dalam suatu proses antara pengumpulan data penerbitannya tersebut.
C. Kegunaan data sekunder
Data sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
1.      Langkah awal merencanakan penelitian
2.      Membantu merumuskan masalah
3.      Menghindari plagiat
4.  Pemahaman Masalah : Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan penelitian dalam suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau data administratif lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah penelitian.
5.     Penjelasan Masalah : Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia, kita dapat mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang mengelilinginya. Hal ini akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami persoalan yang akan diteliti, khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai pengalaman-pengalaman yang mirip dengan persoalan yang akan diteliti
6.      Formulasi Alternative-Alternative Penyelesaian Masalah yang Layak, sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa alternative lain. Data sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain yang mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi jauh lebih mudah.
7.      Solusi Masalah : Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.
D.Karakter data sekunder
Kriteria Dalam Mengevaluasi Data SekunderKetepatan memilih data sekunder dapat dievaluasi dengan kriteria sebagai berikut:
1. Waktu Keberlakuan: Apakah data mempunyai keberlakuan waktu? Apakah data dapat kita peroleh pada saat diutuhkan. Jika saat dibutuhkan data tidak tersedia atau sudah kedaluwarsa,maka sebaiknya jangan digunakan lagi untuk penelitian kita.
2. Kesesuaian: Apakah data sesuai dengan kebutuhan kita? Kesesuaian berhubungan dengankemampuan data untuk digunakan menjawab masalah yang sedang diteliti.
3. Ketepatan: Apakah kita dapat mengetahui sumber-sumber kesalahan yang dapatmempengaruhi ketepatan data, misalnya apakah sumber data dapat dipercaya? Bagaimanadata tersebut dikumpulkan atau metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan datatersebut?
4. Biaya: Berapa besar biaya untuk mendapatkan data sekunder tersebut? Jika biaya jauh lebihdari manfaatnya, sebaiknya kita tidak perlu menggunaknnya
http://shantycr7.blogspot.co.id/2013/06/menggunakan-dan-menilai-data-sekunder.html

https://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/

Rabu, 26 Oktober 2016

Penerapan Kecerdasan Buatan Pada Bidang Bisnis


Definisi kecerdasan pada bisnis


Kecerdasan Tiruan(AI-Artificial Intelligence) adalah suatu bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan pada berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti komputer, biologi, psikologi, linguistik (ilmu bahasa), matematika, dan rancang-bangun.
AI digunakan dalam berbagai cara untuk memperbaiki pendukung keputusan yg disediakan bagi manajer dan praktisi bisnis.

- Tujuan AI
  • Mengembangkan komputer yang dapat berpikir, seperti halnya bisa melihat, mendengar, berjalan, berbicara, dan merasakan. 
  • Pendorong utama dalam pengembangan AI adalah keyakinan bahwa komputer dapat berfungsi sejalan atau seperti kecerdasan manusia, seperti berfikir, belajar,dan memecahkan masalah. 
  • AlanTuring pada tahun 1950 mengadakan suatu percobaan untuk menemukan suatu konsep apakah mungkin suatu mesin bisa berpikir. Menurut hasil percobaan Turing, suatu komputer bisa mempertunjukkan kecerdasan jika dilakukan suatu wawancara dengan manusia, pembicaraan antara manusia yang tak terlihat dan suatu komputer yang tak terlihat, tidak bisa menjelaskan apa-apa. Para kritikus percaya bahwa tidak ada satu pun komputer yang sungguh-sungguh bisa lolos dari percobaan Turing. Mereka mengatakan bahwa pengembangan kecerdasan untuk mencoba mengalihkan kemampuan seperti manusia kedalam komputer adalah tidak mungkin. Tetapi kemajuan berjalan terus, dan hanya waktu akan mejelaskan kepada kita kapan tujuan Kecerdasan Tiruan (AI) yang ambisius ini akan tercapai.
Ciri Ciri Perilaku Artifisial
  • Berpikir dan bernalar 
  • Menggunakan Penalaran untuk menyelesaikan masalah 
  • Belajar dan paham dari pengalaman 
  • Memperoleh dan menerapkan pengetahuan 
  • Menampilkan kreatifitas dan imajinasi 
  • Mengatasi situasi yang rumit dan membingungkan Menanggapi situasi baru dengan cepat dan berhasil
Domain Kecerdaasan AI
Aplikasi AI dalam Dunia Bisnis


1. Jaringan Neural 
Model Sistem Komputasi yang dibuat mirip dgn jaringan saraf/otak yang saling berhubungan, yg disebut neurons. Pengolah yang saling behubungan di dalam suatu jaringan neural beroperasi secara paralel dan  saling berhubungan dengan dinamis. Ini memungkinkan jaringan belajar untuk mengenali pola dan hubungan di dalam memproses data itu. 

Contoh: suatu jaringan neural dapat digunakan untuk mempelajari karakteristik kredit yang diberikan apakah pinjaman akan berakibat baik atau jelek.
2. Logika Tersamar 
Metoda penalaran yg mirip dgn penalaran manusia. Hal ini memungkinkan suatu sistem tersamar untuk memproses data yang tidak sempurna dan dengan cepat menyediakan pendekatan, dan dihasilkan solusi yang bisa diterima. Sistem yang tersamar menggunakan mikrochip pengontrol proses yang banyak dipakai oleh peralatan yang dibuat oleh pabrikan Jepang
3. Algoritma Genetis
Menggunakan teori random dari Darwinian dan rumusan mathematis lainnya, berfungsi menirukan suatu proses evolusiner yang terus sehingga menghasilkan solusi yang lebih baik bagi penyelesaian suatu masalah. 
Hal bermanfaat pada situasi di mana ada beribu-ribu solusi yang mungkin dan harus dievaluasi untuk menghasilkan suatu solusi yang optimal.
4. Realitas Semu 
Realitas Semu Adalah suatu kenyataan berdasarkan simulasi komputer yang menggunakan pendekatan seperti melakukan perkerjaan sebenarnya untuk menciptakan suatu dunia maya yang dapat digunakan untuk mencari pengalaman melalui suatu tinjauan, pendengaran, dan sentuhan.
Aplikasi terkini dari realitas semu meliputi disain dengan bantuan komputer, diagnostik medis, simulasi penerbangan, dan permainan video 3-D.
5. Agen Cerdas
Agen Cerdas dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori :
1.Agen Interface  Pemakai.
Tutor  penghubung.  Mengamati  kegiatan  operasi  komputer,  mengoreksi  kekeliruan  dari pemakai,  dan  menyediakan  isyarat  serta    nasihat  dalam  penggunaan  perangkat  lunak secara efisien. Agen  Presentasi.  Menyajikan  Informasi  dalam  berbagai  bentuk  pelaporan  dan  format presentasi serta penggunaan media berdasarkan pada pilihan pemakai.
Agen Navigasi Jaringan. Menetapkan alur informasi dan cara menyajikan  informasi yang  lebih disukai oleh pemakai.
Agen Permainan Peran. Menjalankan game atau permainan What-if,   untuk   membantu  para pemakai memahami informasi dan memperbaiki cara pembuatan keputusan.
2.Agen dalam Manajemen Informasi.
- Agen Pencarian. Membantu para pemakai dalam menemukan file dan database, mencari  informasi yang diinginkan, dan menyarankan dan menemukan jenis informasi baru tentang produk, media, dan sumber daya.
- Perantara Informasi. Menyediakan jasa untuk menemukan  dan mengembangkan sumber  daya informasi yang cocok untuk dunia bisnis atau kebutuhan yang bersifat   pribadi dari seorang pemakai.
- Menyaring  Informasi.  Menemukan, Menerima, menyaring, Membuang,  menyimpan, menyampaikan dan memberitahu para pemakai tentang produk yang diinginkan, termasuk  e-mail, voice-mail, dan media informasi lain.
6. Sistem Pakar

Sistem Pakar adalah suatu sistem informasi berbasiskan pengetahuan atau knowledge-based yang menggunakan pengetahuannya tentang suatu area aplikasi yang kompleks dan spesifik serta bertindak sebagai suatu konsultan ahli bagi pemakai akhir
Komponen suatu SP meliputi:
- Basis Pengetahuan . Suatu basis pengetahuan berisi pengetahuan yang diperlukan untuk mengimplemantsikan suatu tugas.
Ada dua type pengetahuan:
1. Pengetahuan berdasar fakta. Fakta,atau informasi deskriptif, tentang suatu subyek  yang spesifik.
2. Heuristik (peraturan utama). Hukum ibu jari (Thumb) dalam menerapkan fakta dan/atau membuat kesimpulan, pada umumnya dinyatakan seperti aturan.
- Mesin Kesimpulan. Suatu mesin kesimpulan menyiapkan Sistem Pakar dengan kemampuan untuk memberi alasan atau argumentasi. Mesin Kesimpulan memproses pengetahuan yang berhubungan dengan suatu masalah spesifik. Kemudian membuat hubungan dan kesimpulan serta menghasilkan berbagai macam tindakan yang  direkomendasikan.
- Penghubung Pemakai . Sarana bagi para pemakai untuk melakukan interaksi satu sama lain.
- Dalam menciptakan suatu Sistem Pakar seorang Insinyur Pengetahuan memperoleh pengetahuan tentang suatu tugas dari seorang tenaga ahli dengan menggunakan knowledge  acquisition tools (peralatan pencari pengetahuan). 
Manfaat Sistem Pakar
Sistem pakar menangkap keahlian seorang atau sekelompok pakar dalam sistem informasi berbasis komputer. Jadi, sistem ini dapat melakukan keahlian manusia dalam banyak situasi masalah. Ini karena sistem pakar lebih cepat dan lebih konsisten, dapat memiliki pengetahuan dari beberapa pakar, dan tidak dapat lelah atau terganggu oleh pekerjaan yang terlalu banyak atau stres. Sistem pakar juga membantu memelihara dan memproduksi kembali pengetahuan para pakar.
Aplikasi Sistem Pakar

Sistem Pakar dapat digunakan untuk melakukan berbagai tugas bisnis AI:
- Manajemen Keputusan. Sistem yg menilai situasi atau mempertimbangkan alternatif dan membuat rekomendasi berdasarkan pada  ukuran-ukuran yang tersedia sepanjang proses penemuan atau pencarian.
Contoh analisa portofolio pinjaman, evaluasi karyawan, jasa pertanggungan asuransi , perkiraan demografis.
- Diagnosa dan Penyelesaian masalah (Diagnostic/Troubleshooting). Adalah penggunaan sistem dalam menyimpulkan/menduga suatu penyebab berdasarkan riwayat dan gejala yang dilaporkan. 
Contoh kalibrasi peralatan, kegiatan bantuan(help desk), perangkat lunak untuk debugging, hasil diagnosa medis.
- Maintenance/Scheduling. Sistem ini menentukan prioritas dan pembatasan jadwal atau waktu kiritis sumber daya. 
Contoh skeduling pemeliharaan, skeduling produksi, skeduling pendidikan , manajemen proyek.

sumber refrensi :

http://anggasisteminformasimanajemen.blogspot.com/2010/06/pendukung-keputusan-dalam-bisnis.html
http://www.4shared.com/file/yun1WcoD/07_teknologi_artificial__intel.html
http://ratriptyas.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/25872/9_SISTEM-PENGAMBILAN-KEPUTUSAN
http://meikimu.blogspot.co.id/2012/12/teknologi-kecerdasan-artifisial-dalam.html

Rabu, 05 Oktober 2016

Tugas Pertama (Pengantar Teknologi Sistem Cerdas)

Definisi tentang teknologi sistem cerdas
=> 
Sistem Cerdas adalah mesin yang mampu menirukan kemampuan manusia dalam proses pembuatan keputusan. Sistem cerdas mempelajari cara bertindak sehingga mampu mencapai tujuannya Konsep dasar dalam Sistem Cerdas dapat dijelaskan sebagai berikut :

 1. Artificial Neural Network merupakan konsep bagaimana otak manusia bekerja,dimana otak manusia terdiri atas sel saraf yang network. Network atau jaringan ini dirumuskan menjadi sebuah persamaan matematis sehingga dapat diaplikasikanpada prosesor.
2. Artificial Intelligence atau KecSerdasan Buatan merupakan kelanjutan dari Artificial Neural Network, yaitu konsep bagaimana manusia berpikir. komputer diharapkan dapat berlaku dan mengambil keputusan seperti manusia, serta mampu mempelajari permasalahan yang ada.
3. Fuzzy Logic atau Logika Samar, merupakan perasaan yang ditanamkan pada komputer, yakni dengan cara mengambil keputusan 'diantara 1 dan 0'. Sehinggakomputer dapat memiliki toleransi, unsur rasa atau 'kira-kira', dan kesensitifan dariinput yang diberikan.


Sejarah pengantar teknologi sistem cerdas di indonesia
=> 
Perkembangan alat dan teknologi kehidupan manusia pada masa lalu, yaitu pada masa hidup berburu dan mengumpulkan dapat dikatakan masih sangat sederhana, hampir semua alat yang dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup masih sangat sederhana. Alat yang dibuat sekadar dapat membantu pekerjaan mereka. Alat-alat bantu dibuat dari batu dan tulang. Tujuan pembuatan alat untuk mempermudah memperoleh bahan makanan yang menjadi kebutuhan pokok.

Pada masa bercocok tanam, kebudayaan mereka berkembang pesat, hidup sudah menetap (sedenter) dan sudah menghasilkan makanan (food producing). Peningkatan teknologi ditandai dengan adanya peningkatan alat-alat dari batu kasar menuju batu halus, kemudian menggunakan alat-alat dari logam. Alat-alat sebelum dihaluskan, contohnya, kapak perimbas (bagian tajamnya berbentuk cembung), kapak penetak (ketajamannya berbentuk liku-liku), pahat genggam (ketajamannya berbentuk terjal), dan kapak genggam yang bagian tajamnya berbentuk meruncing. Teknologi kemudian meningkat, alatnya sudah dihaluskan seperti kapak persegi dan kapak lonjong. Dengan alat itu, ternyata mereka sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup yang lebih luas dari masa sebelumnya, yaitu bersawah, membuat rumah, bermasyarakat, dan membuat perahu bercadik.

Teknologi kapak batu pun ditinggalkan, kemudian muncul yang lebih maju, yaitu kepandaian menggunakan alat-alat dari logam sebagai bahan membuat alat yang memerlukan teknik, seperti cara bivalve dan a cire perdue. Semua kapak logam dibuat mirip dengan kapak batu. Dalam perkembangan selanjutnya, kapak logam kemudian mempunyai bentuk lain yang dinamakan kapak sepatu atau kapak corong, yaitu sebagai alat untuk membantu kehidupan mereka. Namun, ada jenis alat logam yang tidak digunakan untuk alat bekerja, misalnya, candrasa dipakai untuk alat upacara, begitu juga nekara dan moko. Dengan teknologi yang semakin maju inilah masyarakat semakin mampu membuat hasil budaya yang jauh lebih berharga untuk menciptakan alat yang lebih sempurna seperti di zaman megalit itu.

contoh penerapan teknologi sistem cerdas
=>
Sistem Pengendalian Physical Access
Bagi pengguna, suatu sistem pengendalian akses terdiri dari tiga alemen yaitu :
1)     sebuah kartu atau tanda (identitas yang valid) yang ditunjukkan pada mesin pembaca di pintu.
2)     sebuah mesin pembaca di pintu masuk, yang akan menunjukkan bahwa kartu tersebut valid dan pemegangnya berwenang memasuki areal tersebut.
3)     sebuah pintu atau gerbang yang secara otomatis akan terbuka ketika akses tersebut diijinkan (valid)
Dibalik semua itu terdapat suatu jaringan yang kompleks yang terdiri dari data, komputer-komputer, dan software yang mendukung proses pengamanan. Pada bagian berikut akan diuraikan proses dan kompenen dari sistem pengamanan terhadap akses secara fisik berbasis snart card. Dalam bagian ini akan di ulas bagaimana contact dan contactless card technology digunakan dalam mengontrol akses pada suatu asset atau ruangan atau jaringan tertentu.

Rabu, 20 Januari 2016

KEPEMIMPINAN (Teori Organisasi Umum)



   Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan itu termasuk kedalam suatu kerja sama didasarkan kepada kemampuan orang tersebut, dan kepemimpinan itu juga di ratikan oleh para pendapat ilmuwan diantaranya :

Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

    Tipe- Tipe Kepemimpinan

Ada enam tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas.
1) Tipe pemimpin Otokratis
Yaitu seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang:
• Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
• Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
• Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata
• Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
• Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya
• Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum)

2) Tipe Militeristis
Yaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang memiliki sifat- sifat:
• Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya
• Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
• Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan
• Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
• Sukar menerima kritikkan dari bawahan
• Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan

3) Tipe Paternalistis
Yaitu seorang pemimpin yang:
• Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
• Bersikap terlalu melindungi
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan inisiatif
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.
• Sering bersikap maha tahu

4) Tipe Kharismatis
Hingga kini para pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seorang menjadi pemimpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers).

5) Tipe Laissez Faire
Yaitu seorang yang bersifat:
• Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan hati nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap tercapai.
• Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh masing- masing anggota.
• Seorang pemimpin yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional.
• Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan dengan sendirinya

6) Tipe Demokratis
Yaitu tipe yang bersifat:
• Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makhluk termulia di dunia
• Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya
• Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya
• Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.
• Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan
• Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin
• Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan.

           TEORI-TEORI  KEPEMIMPINAN

1. Teori Sifat

Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan  bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:

– pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;
– sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif;
– kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.

Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.


2.         Teori Perilaku

Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:

a.  konsiderasi dan struktur inisiasi

Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri  ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.

b.  berorientasi kepada bawahan dan produksi

perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.

Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja.

Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)

3.         Teori Situasional

Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah

* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
* Tingkat stress;
* Iklim yang terdapat dalam organisasi.

Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena tuntutan situasi tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut berkembanglah model-model kepemimpinan berikut:

a.         Model kontinuum Otokratik-Demokratik

Gaya dan perilaku  kepemimpinan tertentu selain berhubungan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, juga berkaitan dengan fungsi kepemimpinan tertentu yang harus diselenggarakan. Contoh: dalam hal pengambilan keputusan, pemimpin bergaya otokratik akan mengambil keputusan sendiri, ciri kepemimpinan yang menonjol  ketegasan disertai perilaku yang berorientasi pada penyelesaian tugas.Sedangkan pemimpin bergaya demokratik akan mengajak bawahannya untuk berpartisipasi. Ciri kepemimpinan yang menonjol di sini adalah menjadi pendengar yang baik disertai  perilaku memberikan perhatian pada kepentingan dan kebutuhan bawahan.

b.  Model ” Interaksi Atasan-Bawahan” :

Menurut model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada interaksi yang terjadi antara pemimpin dan bawahannya dan sejauhmana interaksi tersebut mempengaruhi perilaku pemimpin yang bersangkutan.

Seorang  akan menjadi pemimpin yang efektif, apabila:

* Hubungan atasan dan bawahan dikategorikan baik;
* Tugas yang harus dikerjakan bawahan disusun pada tingkat struktur yang tinggi;
* Posisi kewenangan pemimpin tergolong kuat.

c.  Model Situasional

Model ini menekankan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi tertentu dan tingkat kematangan jiwa bawahan. Dimensi kepemimpinan yang digunakan dalam model ini adalah perilaku pemimpin yang berkaitan dengan tugas kepemimpinannya dan hubungan atasan-bawahan. Berdasarkan dimensi tersebut, gaya kepemimpinan yang dapat digunakan adalah

* Memberitahukan;
* Menjual;
* Mengajak bawahan berperan serta;
* Melakukan pendelegasian.

d.  Model ” Jalan- Tujuan “

Seorang pemimpin yang efektif menurut model ini adalah pemimpin yang mampu menunjukkan jalan yang dapat ditempuh bawahan. Salah satu mekanisme untuk mewujudkan hal tersebut yaitu kejelasan tugas yang harus dilakukan bawahan dan perhatian pemimpin kepada kepentingan dan kebutuhan bawahannya. Perilaku pemimpin berkaitan dengan hal tersebut   harus merupakan faktor motivasional bagi bawahannya.

e.  Model “Pimpinan-Peran serta Bawahan” :

Perhatian utama model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan struktur tugas yang harus diselesaikan oleh bawahannya.

Salah satu syarat penting untuk paradigma tersebut adalah adanya serangkaian ketentuan yang harus ditaati oleh bawahan dalam menentukan bentuk dan tingkat peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan. Bentuk dan tingkat peran serta bawahan tersebut “didiktekan” oleh situasi yang dihadapi dan masalah yang ingin dipecahkan melalui proses pengambilan keputusan.

SUMBER   :